Bismillah..
Di malam ini, di bulan ini, bulan penuh kemuliaan, penuh kebaikan -22 Ramadhan 1434H-, saya beserta jamaah tarawih lainnya mendapat nasihat dari seorang khotib. Saya seneng sekali jika ada yang memberi nasihat, rasanya kaya disiram air tapi gak kedinginan hehe. Bagian nasihatnya yang paling saya ingat yaitu ketika beliau menanyakan sudah tepatkah keinginan kita untuk mencari atau berburu malam lailatul qadr di 10 malam terakhir ini? Terutama di malam-malam ganjil? Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, memang dikatakan bahwa kita hendaknya mencari malam lailatul qadr di malam-malam ganjil di 10 malam terakhir bulan ramadhan. Akan tetapi, lanjut pak khotib, pak khotib mengajak kita untuk melihat diri Rasulullah kembali. Meskipun Rasulullah bersabda demikian, beliau tidak membedakan intensitas ibadah antara malam ganjil dan malam genap di akhir ramadhan ini. Sehingga kurang baik juga ketika kita, yang kadar imannya sangat jauh dibawah Rasulullah, lebih mengkhususkan intensitas ibadah di malam-malam ganjil untuk mendapatkan laitalul qadr. Jadi, mari maknai tibanya waktu 10 malam terakhir ini sebagai pendorong untuk mempertahankan dan meningkatkan intensitas ibadah kita, apapun itu. Ketika rasa nikmat dan lezat kita rasakan dalam rangkaian ibadah kita, boleh jadi malam lailatul qadr itu tengah kita dapatkan :)
wallahu a'lam bish-shawab
Begitu kurang lebihnya pemaparan pak khotib. Yang pasti pesan ini disampaikan dengan bahasa yang lebih mengalir oleh pak khotib :) tidak sekaku yang saya tulis ehehe.
Rabu, 31 Juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)