Pesan penting yang menjadi judul post ini didapat setelah membaca 99 Cahaya di Langit Eropa. Bukunya bagus dan membuat saya ingin ke sana juga :)
Di dalamnya bercerita tentang perjalanan penulis, Hanum, beserta suaminya menapaki jejak Islam di Eropa. Budaya Timur Tengah dan Islam ternyata banyak ditemukan di Eropa. Bahkan, penulisnya merasa menemukan ketertarikan lebih dalam terhadap agama Islam, agama yang dianutnya, di Eropa. Bermula di Wina (Austria), Paris (Perancis), Cordoba dan Granada (Spanyol), dan terakhir Istanbul (Turki). Dalam perjalanannya, penulis dipertemukan dengan orang-orang muslim yang memiliki wawasan tentang Islam yang membuatnya kagum sekaligus sedih. Kagum karena betapa Islam pada masa kejayaannya di benua Eropa, benar-benar merealisasikan Islam yang membawa kedamaian, ketentraman. Hingga warga nonmuslim pun diperlakukan adil dan semuanya hidup berdampingan. Perbedaan membuat kita belajar arti menghargai. Sedih karena, sebagai seorang yang sejak dilahirkan muslim, penulis baru mengetahui hal ini, dan kini kondisi itu sudah berubah. Eropa yang sekarang, tampak amat berkebalikan. Gambaran tentang Eropa kini lebih kepada sebuah tempat dimana ateisme dan materialisme berkembang pesat. Mati ya mati saja, mereka tidak percaya kehidupan setelah dunia ini berakhir.
Tapi perintah Allah untuk belomba-lomba dalam kebaikan dan bertoleransi dengan penganut agama lain dalam hal mu'amalah tidak mengenal tempat bukan? :) Allah jadikan setiap hal yang ada di bumi ini sebagai ladang amal bagi kita, tinggal kita memilih mau memanfaatkannya atau tidak. Salah satu teman penulis, bernama Fatma, paham benar bagaimana menjadi muslim yang posisinya sebagai kaum minoritas di Eropa. Menurutnya, menjadi agen muslim yang baik adalah metode yang cocok untuk mengenalkan Islam pada mereka yang sudah terlanjur terkena islamophobia dan membenci orang muslim. Ketika ada orang Eropa yang Fatma dan Hanum jumpai di sebuah restoran, meremehkan agama Islam, Fatma malah berinisiatif untuk membayar tagihan makan mereka dan memberikan alamat emailnya. Alhasil, orang Eropa tersebut menghubungi Fatma dan berterimakasih padanya. Mereka tahu Fatma muslim dan berharap bisa berteman baik dengannya. Melalui Fatma, mereka melihat sisi seorang muslim yang sebenarnya. Seorang muslim yang paham benar bahwa agama Islam adalah rahmatan lil 'alamin :)
Menurutku, itu salah satu nilai yang penting yang ingin disampaikan buku ini. Di mana pun kita berada, berusahalah menjadi agen muslim yang baik. Betapapun terbatasnya kemampuan kita, fisik kita, harta kita, pasti ada kebaikan yang dapat kita lakukan. Kebaikan itu hanya kita persembahkan untuk-Nya, karena pasti, pasti kita akan kembali pada-Nya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar