Kersos 2012, berbagi kasih
beragam kisah. Itu taglinenya.. dan di penghujung shift 1 acara ini, kata-kata
itu baru terasa lebih bermakna. Saya, meu, beby, nadya, bela, ka rara, ka dila,
kita tergabung dalam kelompok 12. Kita tinggal di rumah warga untuk menjalankan
misi kersos ini. Kita tinggal di rumah ummi enah. Beliau adalah sosok ibu
dengan perangai yang ramah. Mengenakan kerudung dan memiliki perawakan seperti
ibu kebanyakan yang membuat ummi terasa lebih ramah. Badannya tidak tinggi dan
kurus, tetapi sedikit gemuk, kecil, dan wajah yang murah senyum. Pertama kali
kita datang ke sana, mengetuk pintu rumah ibu enah, tapi tidak ada jawaban dari
sang empunya rumah. Tiba-tiba dari belakang beliau muncul dan berkata bahwa
ummi sudah menunggu kita di muka jalan
rumahnya, tepatnya di warung kayu sederhana miliknya. Kita disambut
hangat oleh ummi yang ternyata memiliki kesibukan di warungnya. Ummi segera
mempersilakan masuk seraya mengatakan pada kita untuk maklum dengan kedaan tempat
tinggalnya. Padahal, kita sempet bersyukur dapat rumah tinggal yang lumayan
luas, dan rapi itu, tapi ummi malah minta maaf hehe. Dibandingkan dengan rumah
tinggal teman yang lain, rumah ummi tergolong lebih nyaman dan luas.
Alhamdulillah ^^. Kita akan menempati rumah itu selama empat hari tiga malam.
Di awal pertemuan kita dengan ummi, ummi sudah bilang bahwa beliau mungkin
tidak akan banyak membantu kita dalam urusan rumah. Kita tidak ada masalah
dengan itu karena sudah diberi tumpangan untuk tidur pun sudah alhamdulillah.
Mengalirlah dari kami dan ummi obrolan-obrolan singkat yang mempererat hubungan
kami. Di malam kedua, kami juga bertemu dan berbincang banyak dengah teh
nining, putri ummi enah. Teh nining sudah mempunyai dua orang putri cantik yang
masih bersekolah di sekolah dasar. Teh nining sendiri termasuk orang desa yang
punya pembendaharaan kata yang banyak meskipun beliau orang Sunda. Pekerjaan
teh nining banyak berkaitan dengan kesehatan dan pelayanan masyarakat. Beliau
sering mendapat pelatihan dan mengurus warga yang menderita penyakit, mulai
dari pengobatan di desa Kiara Sari hingga berobat ke rumah sakit rujukan di
daerah lain. Beliau juga ramah sama seperti umminya. Malam itu kami berbincang
sambil menonton TV bersama kedua anak dan keponakannya. Kami membicarakan
banyak hal, berharap hubungan baik di antara kita perlahan terbangun dan kami
dapat meninggalkan kesan baik ketika kami pamit nanti, karena bagaimanapun kami
harus bersikap layaknya tamu dengan adab yang baik.
Di luar rumah, pekerjaan kita bermacam-macam, ada proyek fisik seperti MCK, instalasi air, jembatan, madrasah dan proyek nonfisik seperti workshop pendidikan, ukm, dan acara rakyat. Saya hari pertama mendapat proyek fisik MCK 1. Tim yang tergabung dalam kelompok itu mengerjakan pembangunan MCK 1 dari awal karena memang hari pertama. Kita estafet umtuk transfer material, seperti bata blok, pasir, batu kali, dan kerikil. Mengangkutnya bergiliran hingga tangan dan baju kotor ^^. Kami membantu berdasarakan pembagian tugas yang diberikan oleh PJ. Yang tak terlewat dari kegiatan ini, yaitu kita bisa menambah kenalan baik temen-temen satu teknik ataupun warga sekitar sehingga keakraban itupun terbangun. Malam pertama yang awalnya direncanakan ada dangdutan dan layar tancep tidak jadi terlaksana karena hujan. Akhirnya acara ini ditunda sampai malam kedua. Di malam kedua, sepanjang acara rakyat berlangsung, banyak kebahagiaan dan tawa baik dari warga, peserta, dan panitia. Hari kedua saya dapat proyek instalasi air dan ukm. Di proyek instalasi air ini, pembagian pekerjaannya cukup jelas dan PJ nya juga bertanggung jawab lebih dengan memberikan semacam ‘kuliah umum’ sipil sebelum kami mulai melaksanakan proyek. Saya ikut mengambil tanah dibagian bawah untuk melanjutkan perataan jalan. Saya sempet menggunakan pacul dan rasanya …hehe. Meskipun tidak sekuat yang cowok saya tetep seneng bisa mencoba. Saya juga ikut menyaring pasir yang akan digunakan untuk mengikat batubata tempat penampungan air. Intinya pada waktu instalasi air ini saya merasa senang karena pekerjaannya terasa dan cukup melelahkan hehe. Proyek ukm hanya mengundang warga untuk datang ke penyuluhan. Khususnya ibu-ibu, mereka dilatih untuk membuat kue hasil olahan sederhana. Akan tetapi, respon masyarakat terhadap kegiatan ini memang kurang. Di hari ketiga, saya dapat proyek workshop pendidikan. Proyek yang saya tunggu-tunggu dari kemarin hehe. Ternyata memang seru berhubungan dan membaur dengan anak kecil. Saya mendapat tugas bersama teman sekelompok untuk mendampingi siswa kelas 3. Kita membuat robot finger disana. Asik, seru, dan mereka sangat antusias meskipun masih terlihat malu-malu ^^
Akhirnya, tibalah waktu kita untuk pulang ke kampus karena shift satu sudah mau berakhir. Setelah proyek workshop pendidikan, kita diminta untuk bergegas dan berpamitan dengan pemilik rumah. Di waktu-waktu terakhir ini, ummi membuat hidangan spesial untuk kami, ikan bumbu kuning yang enaak sekali. Kami makan dengan lahap dan ummi dan keluarganya pun terlihat senang karena kami menghabiskan makanannya. Setelah membereskan barang bawaan, kita akhirnya memutuskan untuk membuat surat cinta dan tanda terima kasih kita ke ummi. Suratnya lucu, disertai dengan gambar kupu-kupu dan love ala nadya hehe dibalut dengan kata-kata indah ala meu ^^. Setelah selesai, kita pun membawa barang-barang menuju basecamp sekaligus berpamitan dengan ummi sekeluarga yang ada di warung. Kami mengucapkan terima kasih dan minta maaf karena selama empat hari telah banyak merepotkan ummi dan keluarga. Ketika kami sedang mengatur barisan bersama peserta lain, tak disangka ummi menyusul kita bersama si aa, anaknya, naik motor untuk memberikan kita bekal dan berfoto bersama. Kami jadi terharu, itu sudah lumayan lama dari waktu keberangkatan dari basecamp. Ummi sempet-sempetnya menggoreng roti untuk kami, karena waktu kami menerima roti itu, roti itu masih terasa hangat seperti baru digoreng. Kemudian ummi pergi bersama aa, sepertinya mereka mau belanja kebutuhan warung. Lama setelah itu, kami sudah menaiki tronton dan sedang menunggu kedatangan tronton lain. Tiba-tiba beby mendapat telepon dari ummi yang menanyakan keberadaan kita. Ternyata ummi masih di toko tempatnya berbelanja dan menunggu kedatangan tronton kita untuk sekedar berpapasan dan bertemu sebentar. Wah, rasanya terharu banget, ummi sepertinya memang mau bertemu kita lagi, selama tiga hari ini kita kurang berinteraksi karena ummi sendiri memiliki kesibukan di warungnya. Kita tidak masalah dengan hal itu, karena sudah diberi izin tinggal pun kita sudah berterima kasih sekali pada keluarga ummi. Mungkin ummi ingin bertemu kita sekali lagi, makanya beliau menelepon beby. Semoga ummi sehat ya di sana. Bahagia bersama keluarganya tercinta dan senang rasanya bisa menjadi bagian dari keluarga ummi selama empat hari di sana. Semoga kita bisa berhubungan lagi ya ummi suatu saat nanti. Semoga juga aa dapat melanjutkan pendidikannya ke ui, seperti yang dia harapakan. Semoga kita semua, ummi dan keluarga diberikan keberkahan dan kebahagiaan kelak oleh Allah SWT. Aamiin ^^
Oia satu lagi, waktu pesta rakyat
di malam ketiga, ada anak kecil bernama annisa. Dia ikut acara pesta rakyat
bareng temen-temennya yang lain. Saya kenal dia waktu kelompok saya mau kasih
persembahan kelompok. Saya berkenalan dengannya, annisa anak yang baik. Entah
kenapa waktu saya lihat dia, dia tampak senang tapi juga sedikit lelah.
Hidungnya berkeringat dan dia bilang dia haus. Akhirnya, kami berdua ke dapur
umum yang ada di lapangan untuk minta air minum, kemudian dia bilang mau beli
siomay dulu. Lalu annisa pergi dan tak disangka dia kembali menghampiri saya
yang sedang menonton persembahan angkatan kelompok lain. Dia bertanya kapan
kakak pulang dan saya bilang besok kita sudah pulang. Dia mendoakan saya dan
teman-teman, “hati-hati ya kak..” saya tidak menyangka dan sedikit terharu.
Kita baru kenal waktu pesta rakyat dan annisa bisa langsung dekat dan
mengungkapkan pengharapannya. Kita bergandengan tangan dan saya sempat bertanya
tentang cita-citanya. Annisa bilang dia mau jadi dokter. Ya Allah mudahkanlah
jalan annisa meraih cita-citanya, jagalah semangatnya, dan buatlah dia belajar
untuk memperoleh ridho-Mu dan kelak annisa dapat menggapai cita-citanya menjadi
seorang dokter. Waktu berlalu, dan tiba saatnya kita meninggalkan desa Kiara Sari,
kita berkumpul di lapangan dan annisa kembali menghampiri ku dan memegang
tanganku. Dia mengulang pesannya untuk berhati-hati dalam perjalanan. Ya Allah,
anak ini masih mengingatku,
“iya annisa” saya menjawabnya dengan senyum. Senang rasanya dan berharap saya meninggalkan
kesan baik di hatinya. Rombongan pun diminta berjalan menaiki tronton.
Perpisahan itu akhirnya benar-benar tiba. Saya mengucapkan salam perpisahan
pada annisa, “dadah annisa…” seraya tersenyum dan melambaikan tangan. Annisa
membalas dengan senyuman ceria dan berlari pergi… saya pun membalikkan badan
mengikuti rombongan menaiki tronton. Annisa terima kasih sudah menjadi bagian
dari kenangan kersos yang tak kan pernah
terlupa,
semoga annisa senang dan bahagia disana bersama ayah, ibu, dan saudara-saudara
annisa aaamiiin…
0 komentar:
Posting Komentar