Sabtu, 18 Januari 2014

Perjalanan Hari Ini

Perjalanan hari ini begitu... bermakna.
Rasanya hati ini diketuk keras sekali, oleh dia yang selama ini ku tahu. Ya hanya tahu, tak berusaha mengenal dan akrab.
19 Januari 2014, pagi sekitar pukul 9, aku naik sebuah angkot jurusan Bekasi - Pondok Gede.

Tujuan ku hari ini pergi untuk menghadiri kuliah perdana LTQ yang sebelumnya libur. Pikirku, ayo beraktivitas hari ini, jangan hanya diam di rumah. Butuh asupan buat hati yang selama ini lalai. 

Tak lama setelah aku naik, naiklah penumpang lain, pasangan suami istri yang berbeda. Aku kaget. Keduanya tidak bisa melihat, mereka dituntun oleh orang lain untuk menaiki angkot yang sama denganku. Ya benar, sepertinya memang benar-benar tak bisa melihat, tidak ada salah satu pun bola mata mereka yang masih mampu melihat.


Astaghfirullah, astaghfirullah .. betapa diri ini lalai. Aku yang diberi fisik sempurna, masih saja mengeluh sana sini tentang fisikku, iri dengan fisik teman lain yang lebih bagus. Padahal di luar sana, banyak orang-orang yang lebih kurang dari aku. Aku dikasih paket lengkap sama Allah, sementara mereka, mungkin harus berusaha jauh lebih keras untuk melakukan aktivitas yang sama denganku karena keterbatasan mereka.

Mereka harus meraba-raba uang untuk membayar ongkos, berpegangan agar tidak hilang arah, jatuh ke selokan karena tidak bisa melihat jalan -seperti yang kedua pasangan ini alami, aku tahu karena mendengar percakapan mereka, dan kaki mereka yang sedikit kotor-.

Dalam perjalanan pulang pun, aku bertemu dengan seorang bapak, yang fisiknya tak sempurna, badannya kecil dan bungkuk, tak seperti bapak-bapak seusianya.

Aku tertegun lagi, ini peringatan yang datang hanya dari-Mu. Betapa hati ini lemah, lalai, keras, penuh noda :'( astaghfirullah.. Ampuni hamba ya Allah, karena hanya engkaulah Yang Maha Pengampun.

Ya, dia yang mengetuk hati ini adalah HIKMAH, hikmah yang selama ini aku tahu, tapi aku sendiri justru belum meresapi betul hikmah yang Allah berikan. Hanya sekedar teks di buku yang ku baca, atau perkataan orang yang sering menyebut-nyebutnya. Hingga syukur pun jarang terucap, jarang dibuktikan, jarang diamalkan.

Dekatkanlah hamba dengan hikmah ya Rabb, agar syukur ini mengalir dari lubuk hati, dan tercermin dalam perbuatan.. aamiin

0 komentar:

Posting Komentar

 

Simple Notes Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template